Muhammad Syarif yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Cirebon dikenal sebagai sosok pendiam dan jarang bergaul di sekitar tempat tinggalnya di Kelurahan Pekalipan, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, Jawa Barat.
Menurut warga di Kelurahan Pekalipan, Muhamad Syarif, putra pertama dari tiga bersaudara anak pasangan Sri dan Gofur tersebut, beberapa hari belakangan tidak pernah terlihat berada di sekitar tempat tinggalnya. 'Dia memang jarang bergaul dan jarang kelihatan nongkrong,' papar seorang warga Kelurahan Pekalipan.
Warga mengetahui, Muhamad Syarif diduga sebagai pelaku bom bunuh diri setelah kedua orangtua Muhamad Syarif pasangan Sri dan Gofur, dibawa dari rumah oleh sejumlah aparat kepolisian berpakaian preman sekitar pukul 22.00 WIB, Jumat (15/4/2011) malam.
Warga mengatakan, Sri dan Gofur langsung dibawa ke Mabes Polri setelah polisi memperlihatkan foto wajah pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Cirebon. 'Waktu yang kami tahu, polisi datang dan menunjukkan foto, lalu kedua orang tua Muhammad Syarif kaget dan menangis, sekarang kabarnya sudah dibawa ke Mabes Polri,' kata warga.
Bom bunuh diri terjadi pada Jumat (15/4/2011) siang di masjid Mapolresta Cirebon, bom bunuh diri meledak saat jamaah akan memulai takbiratulihram. Dalam ledakan bom itu, puluhan jamaah yang sebagian besar adalah anggota kepolisian terluka. Sedangkan pelaku bom bunuh diri tewas di tempat usai bom diledakkan. - today.co.id -
* * * * *
Syarif Seperti Orang Stres
Gerakan Antipemurtadan dan Aliran Sesat Forum Umat Islam (Gapas FUI) mengenal Muhammad Syarif sebagai sosok yang aktif ikut demonstrasi menentang keberadaan Ahmadiyah. Tapi, Syarif yang diduga meninggal akibat bom di masjid kompleks Polresta Cirebon, Jumat (15/4), bukanlah anggota FUI.
'Saya kenal Muhammad Syarif. Tapi dia bukan anggota Gapas ataupun FUI. Kalau ada kegiatan dia biasa ikut,' aku Ketua Gapas FUI Andi Mulya via telepon pada Program Breaking News, Sabtu (16/4) petang.
Semula Andi ragu benar-tidaknya sosok Syarif pada foto yang dirilis Mabes Polri. 'Saya mengenal dan tahu. Saya yakin dia di foto itu Muhammad Syarif. Kelihatan dari matanya,' jelas Andi.
Semasa hidup prilaku Syarif terbilang janggal. Bisa jadi, aku Andi, karena latar belakang keluarganya berantakan. 'Saya tahu dia bermasalah, bahkan di masjid. Jemaah di sana pernah mau menggebuki dia. Akhirnya saya nasihati, saya bawa ke pengajian-pengajian,' terang Andi.
'Prilakunya tak bisa diubah, prilakunya begitu seperti orang stres. Ketemu juga hanya di pengajian-pengajian atau demo. Sempat pisah dengan saya beberapa bulan. Tahu-tahu yah gitu, menyerang polisi, memukul-mukul bus. Kita tidak pernah seanarkistis model dia,' umbar Andi Mulya.
Andi juga mengakui dekat dengan adik kandung Syarif. Selama ini, lanjut Andi Mulya, teman-teman Syarif di Cirebon tak ada yang ikut kelompoknya.
Syarif diduga membawa dan meledakkan bom sebelum salat Jumat di masjid kompleks Mapolresta Cirebon. Puluhan orang terluka. Kepala Polresta Cirebon AKBP Herukoco, salah satunya. Kini keluarganya dibawa ke Jakarta untuk memastikan benar-tidaknya Syarif melalui uji DNA. - metrotvnews.com -
* * * * *
Pelaku Bom Cirebon, Kakak Artis Sinetron
Muhammad Syarif, lelaki yang disebut-sebut sebagai pelaku pengeboman masjid di kompleks Polresta Cirebon adaah kakak dari pemain sinetron sebuah stasiun televisi swasta. 'Adiknya Muhammad Syarif main sinetron di televisi, itu loh yang judulnya 'Air Mata Surga',' kata Supandi, Ketua RT 003/06, Kelurahan Pekalipan, Kecamatan Pekalipan, Cirebon, Sabtu (16/4).
Menurut Supandi, Syarif adalah anak keempat dari delapan bersaudara. Ketiga kakaknya yaitu Diana, Lis Ambarwati dan Suherman. Ia memiliki adik Nurlela, Basuki, Imam Aji dan Muhammad Fatoni. 'Imam Aji, anak nomor tujuh itulah yang pemian sinetron,' kata Supandi. 'Juga bintang iklan telepon seluler.'
Menurut dia, tetangga sekitar rumahnya mengenal Syarif sebagai sosok yang sering marah kepada keluarganya. Dia bersama ibu dan saudara-saudaranya tinggal di Pekalipan sejak 1999. Ayahnya, Gofur (60 tahun), tak tinggal di rumah itu karena sudah bercerai dengan ibunya, Ratu Srimulat, 56 tahun. 'Selain suka marah, Syarif mudah terpengaruh dan agak lemah pikir,' kata Supandi.
Syarif meninggalkan seorang istri yang sedang hamil. Kedua orangtua Syarif dan adik bungsunya, Muhammad Fatoni, Jum'at (15/4) malam dijemput polisi, dibawa ke Jakarta sekitar pukul 22.00 WIB. - tempointeraktif.com -
* * * * *
Beredar Kabar M Syarif Adalah Anak Buah Baasyir
Polisi hingga kini masih mencari tahu apakah pelaku peledakan bom di masjid Polresta Cirebon dilakukan oleh Muhammad Syarif atau bukan. Namun, beredar kabar Syarif diketahui sebagai kader Ustaz Abu Bakar Baasyir. Benarkah?
Sebagaimana pesan singkat yang beredar di kalangan wartawan Cirebon, Syarif saat ini tercatat sebagai kader Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) di Cirebon.
“Pelaku adalah termasuk anggota JAT Kota Cirebon. Sedangkan orangtua Muhammad Syarif a/n Srimulat telah dibawa ke Jakarta untuk dilakukan test DNA,” demikian psan tersebut, Sabtu (16/4/2011).
Namun, saat dikonfirmasi pihak JAT tidak membenarkan jika Syarif adalah kader JAT. “Kita tidak tahu soal itu. Kami belum bisa mengatakan apakah dia kader atau bukan, tapi tidak ada nama itu di kelompok kami,” kata Direktur JAT Media Center, Sonhadi, saat dikonfirmasi terpisah.
Sebagaimana diketahui, usai polisi menggelar jumpa pers dan menampilkan wajah dan ciri-ciri pelalaku bom bunuh diri, tiba-tiba seorang pria bernama Elang Rasid (61) mengaku bahwa pria tersebut adalah anggota keluarganya.
Menurut Elang Rasid (62) warga Gang Gajah Mada, Kelurahan Pekalipan, Kecamatam Pekalipan, foto pelaku bom bunuh diri yang disiarkan Mabes Polri tersebut mirip dengan M Syarif warga Blok Astanagari, Pekalipan, Cirebon.
“Dilihat dari foto yang disiarkan polisi di televisi mirip M Syarif,” ujar Rasid saat dijumpai dirumahnya di Blok Anstanagari, Pekalipan, Cirebon kepada wartawan, Sabtu (16/4/2011).
Bahkan, dia cukup yakin bahwa pelaku tersebut adalah Syarif, keponakannya sendiri. Dikatakan Rasid, bahwa kedua orangtua palaku bernama Ghofur (60) dan Ratu Srimulat. - news.okezone.com -
* * * * *
Syarif Dikenal Warga Pria Stres
Hingga kini Mabes Polri belum memastikan jika pelaku pengeboman di masjid Polresta Cirebon pada Jumat kemarin adalah M Syarif. Jejak rekam tentang Syarif pun terungkap.
Ketua RT 003/06, Pekalipan, Cirebon, Sopandi, menyatakan kepada wartawan bahwa Syarif dikenal warga sebagai pria yang stress dan kerap berbuat tindakan di luar batas.
“Dia pernah membubarkan sekumpulan pemuda yang sedang mabuk sambil memecahkan botol. Tapi mereka tidak melawan karena mereka menganggap Syarif stres,” kata Sopandi kepada wartawan, Sabtu (16/4/2011).
Selain itu, Syarif juga dikenal keras dan temperamen. Dia pernah kedapatan memukuli adik kandungnya sendiri. “Dia memang tidak akrab dengan keluarganya, apalagi dengan warga lainnya,” tandasnya.
Menurut dia, Syarif terakhir berada di kampong Pekalipan sekira satu tahun lalu. Namun, dia tidak lagi muncul setelah menikah dengan seorang perempuan asal Majalengka.
Sebagaimana diketahui, usai polisi menggelar jumpa pers dan menampilkan wajah dan ciri-ciri pelalaku bom bunuh diri, tiba-tiba seorang pria bernama Elang Rasid (61) mengaku bahwa pria tersebut adalah anggota keluarganya.
Menurut Elang Rasid (62) warga Gang Gajah Mada, Kelurahan Pekalipan, Kecamatam Pekalipan, foto pelaku bom bunuh diri yang disiarkan Mabes Polri tersebut mirip dengan M Syarif warga Blok Astanagari, Pekalipan, Cirebon.
“Dilihat dari foto yang disiarkan polisi di televisi mirip M Syarif,” ujar Rasid saat dijumpai dirumahnya di Blok Anstanagari, Pekalipan, Cirebon kepada wartawan, Sabtu (16/4/2011).
Bahkan, dia cukup yakin bahwa pelaku tersebut adalah Syarif, keponakannya sendiri. Dikatakan Rasid, bahwa kedua orangtua palaku bernama Ghofur (60) dan Ratu Srimulat. -
Source :
news.okezone.com