PASURUAN- Seorang petani di Pasuruan, Jawa Timur, memiliki buku sejarah perjuangan kemerdekaan asli tulisan dan ketikan Proklamator Soekarno.
Buku setebal 611 halaman tersebut ditulis tangan dan diketik oleh Bung Karno. Pemilik sengaja tak menjual meski hidup di tengah ekonomi yang pas-pasan.
Buku ini disimpan oleh Beni Suparjo (62), warga Jalan Raya Probolinggo-Pasuruan, Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, sejak 1967. Sebelumnya buku ini disimpan oleh ayah Suparjo, almarhum Karisan.
Buku berjudul Di Bawah Bendera Revolusi itu berdimensi panjang 27 sentimeter, tebal 7 sentimeter, serta lebar 17 sentimeter dan masih dalam kondisi utuh.
Buku setebal 611 halaman tersebut ditulis tangan dan diketik oleh Bung Karno. Pemilik sengaja tak menjual meski hidup di tengah ekonomi yang pas-pasan.
Buku ini disimpan oleh Beni Suparjo (62), warga Jalan Raya Probolinggo-Pasuruan, Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, sejak 1967. Sebelumnya buku ini disimpan oleh ayah Suparjo, almarhum Karisan.
Buku berjudul Di Bawah Bendera Revolusi itu berdimensi panjang 27 sentimeter, tebal 7 sentimeter, serta lebar 17 sentimeter dan masih dalam kondisi utuh.
Ukuran buku tersebut sengaja dibuat serba ‘7’ oleh Bung Karno karena dibuat bertepatan dengan tanggal 17 Agustus.
Buku berisi pemikiran rakyat serta ideologi nasioanlisme ini dibuat dengan tulisan tangan dan diketik langsung oleh Sang Proklamator.
Selain itu juga dicantumkan foto-foto Bung Karno saat menjalani perjuangan melawan penjajah Belanda dan Jepang saat itu.
Buku ini merupakan warisan dari almarhum Karisan, warga Karangduren, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember.
Awalnya, Karisan diberi tiga buku oleh Bung Karno lengkap dengan foto terbuat dari kaca rasa atau cermin. Namun, dua buku dan foto musnah dimakan usia.
Pada 1965, buku ini sempat dibuang oleh Karisan karena konflik politk saat itu. Namun setelah dicari selama 2 tahun, Suparjo kembali menemukan dalam kondisi utuh. Sejak itu, buku ini disimpan oleh Suparjo di Pasuruan.
Menurut Suparjo, buku ini memiliki kelebihan karena banyak mengandung filosofinya, di antaranya mengerti perilaku kehidupan Bung Karno dalam berpolitik ilmu perjuangan melawan penjajah. Meski menghadapi banyak tantangan, namun Bung Karno tetap tenang dan sabar.
Buku ini diyakini satu-satunya di Indonesia sehingga banyak yang berusaha membelinya. Orang-rang datang dari Jombang, Blitar, Malang, Surabaya, bahkan Jakarta dengan harga sampai Rp7 juta.
Penghasilan dari jasa buruh petani dan menjual kerupuk bekicot dinilainya sudah cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
Namun, kata Suparjo, jika ada keluarga Bung Karno yang ingin mendapatkan buku ini, dia akan memberikannya dengan ikhlas secara gratis.
Sumber :
http://news.okezone.com/read/2011/04/12/340/445153/petani-ini-simpan-buku-tulisan-asli-bung-karno