MENGUTIP tulisan Prof DR Made Astawan, seorang Guru Besar Departemen
Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, mengungkapkan bahwa minyak zaitun mengandung senyawa seperti fenol, tokoferol, sterol, pigmen, dan
squalene, yang memegang peran penting dalam kesehatan.
Zaitun juga mengandung triasilgliserol yang sebagian besar berupa asam lemak tak jenuh tunggal jenis asam oleat (omega-9). Kandungan asam oleat, 55-83 persen dari total asam lemak. Karena asam oleat merupakan asam lemak tak jenuh tunggal, risiko teroksidasi lebih rendah daripada asam linoleat (omega-6) dan linolenat (omega-3).
Lebih lanjut Made memaparkan, konsentrasi
squalene minyak zaitun tertinggi dibandingkan dengan jenis minyak lain. Squalene adalah zat organik berupa cairan tetapi bukan minyak karena tidak mengandung asam lemak atau gugusan COOH (karboksil), berwarna semu kuning atau putih bening, berbau khas.
Tujuh Manfaat Zaitun
Memangkas risiko penyakit jantung
Minyak zaitun terbukti memperlancar aliran darah, menurunkan tekanan darah, dan mengatur kolesterol dengan cara menekan jenis kolesterol jahat dan mempertahankan yang baik - menjaga kesehatan jantung dan mencegah stroke telah terbukti secara ilmiah. Sebuah studi menyebutkan, pasien berusia 64-71 tahun menunjukkan penurunan total kolesterol setelah diberi dua sendok makan minyak zaitun setiap hari.
Mencegah kanker
Para peneliti di Copenhagen University Hospital di Denmark menemukan bahwa minyak zaitun mereduksi kerusakan sel yang memicu pertumbuhan kanker.
Mengusir nyeri sendi.
Minyak zaitun mendorong produksi zat prostaglandin, suatu zat pencegah pembengkakan dan nyeri.
Menangkal osteoporosis
Berdasarkan publikasi dalam
The British Journal of Nutrition, minyak zaitun membantu mencegah osteoporosis, meskipun tidak memulihkan berat tulang yang hilang seluruhnya.
Menurunkan kadar gula darah sehingga dapat mencegah diabetes
Karena dapat memangkas kolesterol jahat, otomatis akan membantu menurunkan risiko berkembangnya penyakit gula dan menurunkan tingkat gula dalam darah.
Mempercantik dan melangsingkan tubuh
Hasil riset yang dimuat di
The British Journal of Nutrition menyebutkan, penggunaan minyak zaitun untuk menggantikan minyak jenuh selama empat minggu, tanpa mengubah pola makan, mampu mengurangi berat badan hingga 2-3 kg. Penelitian lain menyebutkan, minyak zaitun dapat memecah sel adiposit penyebab obesitas.
Extra virgin olive oil direkomendasikan untuk menggantikan diet minyak lemak jenuh yang sering dikonsumsi.
Proses Pemasakan
Untuk membuat daging bakar, kombinasikan
extra virgin olive oil dan minyak zaitun biasa. Sementara untuk daging goreng, gunakan minyak zaitun biasa. Saat menggoreng atau memanggang sapi/ayam, terbentuk senyawa - mengakibatkan kanker usus besar, payudara, pankreas, hati, dan kandung kemih. HCA diduga bertanggung jawab terhadap meningkatnya insiden kanker payudara dan usus besar pada wanita di AS. Sehingga penggunaan minyak zaitun untuk proses pemasakan daging dapat mereduksi HCA -
virgin olive oil efektif untuk melawan kanker usus, sedangkan ekstrak komponen fenol dari
virgin olive oil sebanyak 50 mkg/ml dapat mencegah pertumbuhan sel kanker kolon.
(Mom& Kiddie//tty)