Setahun lalu, begitu banyak yang meragukan kesuksesan iPad, tablet keluaran Apple Inc. Namun kini, siapa yang berani menyatakan demikian?
Sejumlah media menilai buruk penjualan iPad. Ada yang menerwatakan CEO Apple, Steve Jobs, saat ia mengabarkan bakal merilis tablet tersebut. Ada pula yang secara spontan langsung membencinya, tanpa tahu bagaimana iPad sebenarnya. Namun, fakta berkata lain.
Lihat saja data penjualannya. Hingga kini, telah terjual 15 juta unit iPad ke seluruh dunia. Apple pun mengumpulkan US$10 miliar hanya dalam waktu sembilan bulan. Luar biasa! Lalu, siapa saja yang pernah memandang iPad setengah mata?
Pada 22 Desember 2009, muncul sebuah artikel bertajuk
Why Apple’s Rumoured iTablet Will Fail Big Time di media
Infoworld. Isinya kurang lebih menjelekkan PC yang berbentuk tablet. Artikel yang ditulis oleh Randall C Kennedy itu menyampaikan beberapa alasan.
“Sulit mempercayai Apple bakal sukses dalam hal ini, sementara lainnya gagal,” tulis Kennedy. Dengan kata lain, ia menyangsikan sifat tablet yang portable dan
mobile. Ia lebih menyukasi bentuk tradisional PC, dimana pengguna harus berada di tempat tertentu dan mengetik dalam posisi duduk yang benar.
Kennedy juga membenci jarak antara tuts di keyboard laptop, apalagi tablet yang seringkali menggunakan
virtual keyboard. “Jaraknya begitu sempit. Menyulitkan bagi anda yang mengetik dengan cepat. Ada batasan-batasan yang tak menyenangkan,” lanjutnya.
Kemudian ada sebuah artikel lain dari blog teknologi ternama,
VentureBeat yang bernada sama. Artikel berjudul
Tablet Computers Will Fail to Become the Next Big Thing itu menilai buruk perkembangan tablet yang sudah mulai menjamur. “Tablet akan mendapat banyak perhatian, seperti tablet milik Apple,” demikian artikel yang ditulis Anthony Ha itu.
Alasan yang diberikan sebenarnya cukup masuk akal. Yakni harga tablet yang jauh lebih mahal serta minim aplikasi yang wajib dimiliki pengguna. “Jika anda menjatuhkan ponsel dan rusak, maka tinggal membeli yang baru. Bayangkan anda menjatuhkan tablet dan rusak, apakah terpikir untuk langsung membeli yang baru?”
Penilaian prematur lainnya juga disampaikan
TechRepublic, yang menilai keuntungan komersial tablet. Dalam artikel
Why the iPad Will Fail to Win Significant Market Share, penulis Donovan Colbert menyatakan tablet takkan sukses. Media ini menyoroti keraguan Jobs saat merilis iPad tahun lalu. “iPad memang seksi, tapi tak bakal sukses di pasaran,” demikian artikel tersebut.
Situs
Wired.com menyebut iPad tak lebih dari sebuah telepon raksasa, melalui artikel
Ten Things Missing From the iPad. Beberapa diantara fitur-fitur yang hilang itu, menurut penulis yang bernama Charlie Sorrel, antara lain lampu flash, layar OLED, port USB, GPS, juga keyboard serta kamera.
Kekecewaan senada juga dinyatakan oleh
PC World. Faktanya, hal-hal yang dinilai mengecewakan itu malah bukanlah hal penting bagi masyarakat pengguna iPad. Lagipula, tak perlu lagi khawatir mengenai kamera. Sebab fitur itu akan muncul di iPad 2. Tak tanggung-tanggung, Apple akan memberikan dua kamera sekaligus.
Media yang lebih ‘serius’ seperti
Fox News Online, sempat menyatakan Apple telah kehilangan kemampuan magisnya atau yang lebih dikenal dengan istilah
mojo. Sementara situs ekonomi
Bloomberg, sempat mengatakan penjualan iPad di bawah prediksi analis sebesar 6 juta unit per kuartal. Faktanya, Apple sukses mengapalkan 7,3 juta unit iPad. [ast]
[inilah]