1. Gol Tangan Tuhan Diego Armando Maradona menjadi public enemy penggila sepak bola di Inggris setelah gol "tangan Tuhan" dilakukannya ke gawang Peter Shilton di perempatfinal Piala Dunia 1986 Meksiko. Perjalanan Argentina semakin sempurna dengan merebut Piala Dunia untuk kedua kalinya. Sementara bagi Inggris, kejahatan Maradona menjadikannya tersingkir sekaligus mengubur impian The Three Lions untuk merebut gelar untuk kali kedua. Dengan pintarnya, ia beralasan jika bukan dirinya yang melakukan hal itu, namun itu adalah 'tangan Tuhan' dan seketika itu, hal tersebut menjadi kontroversi terbesar di dunia olah raga.
2. Bola
3. Kostum
Pada tahun 1996, Manchester United dikalahkan tim lemah Southampton 3-0 di babak pertama. Namun alasan dari hasil buruk tersebut bukan dikarenakan performa tim, melainkan karena mereka tak bisa melihat satu sama lain. United mengklaim jika kostum tandang mereka yang berwarna abu-abu membuat para pemainnya tak bisa bermain padu. Jadi di saat istirahat turun minum, mereka mengganti kostum dan hasilnya mereka tetap kalah 3-1.
4. Gangguan Katak
Dalam ajang Piala Dunia 2006 Jerman, timnas Ukraina dikalahkan Spanyol 4-0 dan mereka mengajukan sebuah alasan yang sangat orisinil. Bek Vladislav Vashchuk mengaku skuadnya mengalami kesulitan tidur pada malam hari karena suara ribut katak di luar hotel tim yang terletak di kota Potsdam, Jerman. "Karena suara katak yang berkoak-koak kami sulit untuk memejamkan mata. Kami semua setuju jika kami akan mengambil tongkat dan memburu mereka."
5. Makanan
Keracunan makanan. Ini adalah alasan klasik dan sering digunakan dalam dunia olah raga termasuk sepak bola. Di tahun 2006, Tottenham yang cuma butuh satu kemenangan di laga terakhir untuk mengunci tiket Liga Champions, dihantam badai keracunan makanan yang membuat sepuluh pemain mereka terkapar. Mereka kalah 2-1 dan ironisnya, rival mereka Arsenal yang kemudian melenggang ke pentas Eropa.
6. Injury Time
Perpanjangan waktu menjadi salah satu alasan yang sering digunakan sebuah tim jika mengalami kekalahan. Tak peduli apakah itu terlalu panjang atau terlalu singkat, tak ada manajer yang malu untuk menuding jam serta berteriak pada wasit.
Musim lalu kontroversi tentang injury time yang paling diingat adalah pada saat derby Manchester di Old Trafford. Skor 3-3 bertahan hingga akhir waktu reguler dan wasit menunjukkan empat menit waktu tambahan. Jadi ketika Michael Owen mencetak gol penentu kemenangan di menit 96, hal itu menimbulkan banyak kegusaran - namun tentunya bukan di kubu United.
7. Permainan Kartu
Belanda memulai perjalanan mereka di Euro 2000 dengan buruk, dan pelatih Frank Rijkaard merasa ia telah menemukan masalahnya. Rupanya skuad De Oranje terlalu banyak bermain kartu satu sama lain. "Saya menonton sebuah pertandingan, dan saya melihat mereka justru bermain kartu atau mengabaikan pertandingan," kata Rijkaard.
8. Sepatu
Italia hanya mampu bermain imbang 0-0 melawan Denmark di laga pembuka Euro 2004, mereka bisa menemukan alasan dengan cepat - dan semuanya berhubungan dengan alas kaki yang mereka pakai. Francesco Totti menyalahkan sepatunya: "Kaki Anda serasa berada di pasir mendidih." Sementara Christian Panucci menyalahkan kaos kakinya: "Benang yang dipakai untuk memproduksi kaos kaki ini terlalu kasar." Tak ketinggalan Gennaro Gattuso mengatakan: "Kaki saya hancur."
Komplain yang diluncurkan skuad Gli Azzurri itu terasa aneh sehingga Alessandro Nesta merasa perlu untuk mengalihkannya dengan menyatakan: "Mereka akan menganggap kami konyol. Kenyataannya adalah Totti begitu hebat, hingga ia bisa bermain hanya dengan kaki telanjang."
9. Video Game
Kiper kawakan Inggris David James sering menjadi pemain yang bisa diandalkan untuk timnya, namun ia pun pandai mencari alasan jika tampil buruk. alasannya ialah terlalu banyak main Playstation, Mantan kiper andalan Liverpool itu mengatakan bahwa terlalu banyak bermain game FIFA telah mempengaruhi permainannya.
10. Lapangan
Sejak stadion Wembley dibuka di tahun 2007, lapangan telah ditata ulang sebanyak sepuluh kali! Statistik itu sendiri menunjukkan adanya masalah. Semua menjadi jelas ketika di semifinal Piala FA musim lalu para pemain tergelincir di atas lapangan, dan ketika Portsmouth secara mengejutkan membekuk Tottenham 2-0, tak butuh waktu lama untuk menggunakan kondisi lapangan sebagai alasan.
Namun lapangan Wembley bukanlah yang pertama menjadi kambing hitam. Saat melakoni laga pemanasan jelang Euro 96, Inggris tampil mengecewakan dan hanya menang 1-0 melawan Hong Kong Selection, dan manajer Terry Venables menyebut alasan di balik performa buruk tersebut adalah kondisi rumput yang terlalu panjang.
Selain itu ada lapangan 'plastik' atau sintetis yang biasanya ditemukan di negara yang lebih dingin. Lapangan ini sering menjadi kambing hitam termasuk ketika Inggris dilibas Rusia 2-1 dalam babak kualifikasi Euro 2008 silam.
sumber
0 komentar:
Post a Comment
Coment dengan bahasa yang baik dan sopan yah, jangan lupa kirimkan kritik dan saran-nya, terima kasih...
**Salam Blogger**