Thursday, March 10, 2011

Bocah Jenius Termuda, Setingkat di bawah Einstein



BOCAH ini baru berumur dua tahun empat bulan, tepatnya 845 hari. Namanya Elise Tan Roberts. Ia resmi masuk sebagai anggota Mensa, mengalahkan Ben Woods. Ben masuk jadi anggota Mensa pada usia 1.035 hari tahun 1990.

Mensa merupakan kelompok masyarakat yang memiliki intelijen tinggi atau jenius. Kelompok yang berpusat di Inggris ini menjaring orang-orang jenis.

Intelijen atau IQ Elise Tan hanya sedikit di bawah sang jenius Albert Einstein. Ia sudah bisa bicara pada usia lima bulan, sudah bisa berjalan di usia delapan bulan. Kini, Elise sudah bisa menghapal 35 ibu kota di dunia.

“Ia sangat pandai bicara. Kami tak pernah mengajarinya. Kami tak tahu darimana ia menghapal kota-kota di dunia ini. Dia kelihatannya sangat senang belajar,” kata sang ibu yang berusia 28 tahun, Louise kepada Daily Mirror.

Mensa pun mengakui bahwa Elise merupakan anggota termuda, mengalahkan Ben Woods yang sudah memegang rekor anggota termuda hampir dua dekade.

Tahun 2007, ada anggota muda tapi belum mengalahkan Ben Woods. Namanya Georgia Brown. Ia masuk jadi anggota Mensa pada usia 1.041 hari, sementara Woods 1.035 hari.

Berapa IQ Elise Tan. Menurut Mensa, Elise memiliki IQ 156. Sangat jenius. Pengujian IQ Elise dilakukan dengan standar Stanford-Binet Intelligence Scale tes. Sekadar berpandingan, Einstein memiliki IQ 160.

ELISE Tan Roberts dinobatkan sebagai bocah paling cerdas di Inggris, setelah dia masuk sebagai anggota termuda Mensa. Mensa merupakan semacam paguyuban masyarakat jenius.

Harian Daily Mirror mengangkat Elise sebagai berita utama atau headline. Koran ini secara khusus mewawancara Elise selama beberapa jam, untuk melihat kecepatannya dalam memberikan reaksi. Ia ternyata sangat percaya diri dalam menjawab setiap pertanyaan. Ia juga bisa menghitung sampai 10 dalam bahasa Spanyol.

Dengan IQ 156, Elise sudah mengalahkan Carol Vorderman yang memiliki IQ 154. Hanya empat poin di bawah IQ Albert Einstein.

Untuk mengurusi Elise, Louise dan suaminya, Edward (34), justru berlaku biasa saja. Mereka tak pernah membedakan Elise dengan teman-temannya. Louise dan Edward justru menciptakan suasana yang menyenangkan agar tak membebani Elise.

Suatu saat, Elise didudukan dan diberi tahu beberapa soal. Ternyata, Elise mengingatnya dengan sempurna.

Professor Joan Freeman, seorang psikolog pendidikan, pun mengagumi memori yang dimiliki Elise. “Anak ini luar biasa, terutama ingatannya,” kata Prof Freeman.

Elise tetap gemar bermain boneka, berjoget kala mendengar musik yang disukainya. Acara TV yang disukai adalah Mickey Mouse Club dan Super Why. Yang berbeda adalah ketika Elise mulai menanyakan sesuatu dan selalu mengingat detail dari penjelasan orangtuanya.

Ia pernah bicara dengan rumput. Ia sering bertanya-tanya kepada bunga.


Ia selalu melayani orang-orang yang baru dikenalnya. Penampilannya menyenangkan. Ini yang membedakan dengan anak-anak seusianya.

Di sekolah anak-anak atau playgroup, ia sering mengajari rekan-rekannya. Elise selalu hati-hati.

“Biasanya anak-anak tak mengerti bahaya saat berada di tangga. Tapi Elise selalu mengingatkan teman-temannya untuk hati-hati. Kami tak tahu bagaimana ia tahu hal-hal seperti itu,” kata Louise. (Sigit Setiono)




WARTAKOTA

0 komentar:

Post a Comment

Coment dengan bahasa yang baik dan sopan yah, jangan lupa kirimkan kritik dan saran-nya, terima kasih...

**Salam Blogger**

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons