Tuesday, March 22, 2011

Hewan untuk Deteksi Gempa

foto 
sxc.hu

Gempa dahsyat dan tsunami yang melumpuhkan Jepang pada Jumat dua pekan lalu membuat semua negara siaga jika bencana itu sewaktu-waktu menghampiri mereka. Tak terkecuali Korea Utara.
Negara terisolasi yang dipimpin Kim Jong-il itu kemarin dilaporkan telah mensosialisasi cara-cara sederhana kepada rakyatnya bagaimana mendeteksi gempa.
Cara tersebut bukan dengan alat sistem peringatan yang biasa digunakan, melainkan memantau perilaku binatang. Namun tentunya hewan yang ada di sekitar tempat tinggal. Cara ini bahkan diyakini lebih ampuh untuk memberi peringatan dini ketimbang menggunakan alat modern.
Melalui surat kabar Rodong Sinmun edisi Ahad lalu, pemerintah meminta warganya memperhatikan perilaku tak wajar hewan peliharaan mereka. Apa saja? Misalnya anjing yang tiba-tiba menggonggong terus-menerus, kucing yang menolak makan, atau kuda yang meronta-ronta. Menurut pemerintah Korea Utara, ini merupakan tanda-tanda jika bahaya atau gempa akan terjadi.
Cara ini memang belum diakui sepenuhnya. Tapi National Geographic pernah melaporkan, sebelum tsunami terjadi di Samudra Hindia pada 2004, banyak spesies berlari menyelamatkan diri.
Persis sebelum gempa, gajah berlari ke dataran tinggi, anjing-anjing menolak keluar rumah, dan burung flamingo meninggalkan tempat pembiakan mereka.
"Selama berabad-abad, diyakini binatang buas dan peliharaan memiliki indra keenam dan tahu lebih dulu saat bumi mulai bergetar," demikian laporan majalah tersebut. Sekalipun frekuensi sinyal elektromagnetiknya rendah, tetap akan membuat hewan-hewan itu bertingkah tak wajar sebelum gempa dirasakan manusia.


TEMPO Interaktif

0 komentar:

Post a Comment

Coment dengan bahasa yang baik dan sopan yah, jangan lupa kirimkan kritik dan saran-nya, terima kasih...

**Salam Blogger**

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons