Thursday, March 31, 2011

Serangan Ulat Di Probolinggo

Ulat bulu yang mati setelah disemprot pestisida. (Dok: Sun TV)
Ulat bulu yang mati setelah disemprot pestisida. (Dok: Sun TV)
PROBOLINGGO - Guna mencegah agar ulat bulu tidak masuk ke rumah, warga Desa Kedawung Wetan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur mengolesi pojok-pojok rumah dengan oli. Selain itu warga juga menyirami air dan memotong pohon yang menjadi sarang ulat bulu.

Cara manual ini hanya untuk mengantisipasi penyebaran ulat bulu yang hingga hari ke-11 ini belum mereda.

Penyemprotan pestisida oleh Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo pada belum mampu menghambat penyebaran ulat bulu. Penyemprotan hanya membasmi ulat di daerah yang dipestisida, namun tidak bisa menghambat laju perkembanganbiakan kupu-kupu dalam menghasilkan telur-telur ulat bulu.

Populasi ulat bulu yang telah menyebar di sejumlah desa di Kecamatan Leces, Kecamatan Tegalsiwalan, Kecamatan Bantaran, Kecamatan Sumberasih dan Kecamatan Wonomerto, diperkirakan mencapai jutaan ekor.

Saat ini, ulat-ulat bulu tersebut sebagian telah bermetamorfosis menjadi kepompong. Warga kawatir, jika kepompong itu telah berubah menjadi kupu-kupu akan berkembang biak lebih banyak lagi.

“Kami terpaksa memotong pohon untuk mencegah perkembang biakan ulat menjadi kepompong dan kupu-kupu. Kami juga berharap agar Pemkab Probolinggo terus melakukan upaya pencegahan dengan penyemprotan pestisida,” ujar Subekti, warga Desa Kedawung Wetan, Kamis (31/3/2011).

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo Hasyim Ashari berharap warga juga berpartisipasi aktif memberantas wabah ulat ulat bulu. Warga yang sebagian petani bawang, diharapkan dapat mempergunakan alat penyemprotnya untuk menekan perkembang biakan ulat bulu.

Untuk keperluan tersebut, pihaknya juga telah memberikan bantuan obat/pestisida cair kepada warga. Dengan alat semprot yang dimiliki, warga bisa melakukan penyemprotan disejumlah tempat yang menjadi sarang ulat atau kepompong.

"Beberapa tempat yang menjadi tempat berkembang biak ulat dan kepompong berada di daerah lembab. Seperti tanaman, pohon maupun sudut-sudut rumah warga. Di lokasi ini harus segera diantisipasi dengan penyemprotan pestisida," jelas Hasyim.

Proses perkembangbiakan ulat menjadi kepompong, lanjut Hasyim Ashari, membutuhkan waktu selama 10 hari. Dari kepompong menjadi kupu-kupu juga membutuhkan waktu sekitar 10 hari. Perubahan menjadi kupu-kupu ini berpotensi berkembang biak lebih luas lagi.

okezone

0 komentar:

Post a Comment

Coment dengan bahasa yang baik dan sopan yah, jangan lupa kirimkan kritik dan saran-nya, terima kasih...

**Salam Blogger**

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons