Saturday, March 26, 2011

Apa Kata Ahli Hypnotherapy tentang "Uya Memang Kuya"?

Uya Memang Kuya (Foto: Ist)
Uya Memang Kuya (Foto: Ist)
Para ulama dan sejumlah tokoh mendukung hasil bahtsul masail santi-santri se-Jawa Timur yang mengharamkan tayangan hipnotis “Uya Memang Kuya” di salah satu stasiun televisi swasta di Tanah Air. Lantas bagaimana pendapat ahli Hypnotherapy?

Salah satu ahli hypnotherapy Mardigu Wowik Prasantyo berpendapat, pengharaman tayangan “Uya Memang Kuya” bukan terdapat dalam hipnotisnya, namun berada pada tayangan intertainment yang dihadirkan.

Selengkapnya, berikut petikan wawancara okezone dengan Mardigu Wowik, Sabtu (26/3/2011).

Seperti Anda meihat soal tayangan “Uya Memang Kuya”?

Hypnotherapy itu salah satu ilmu yang konsepnya lebih pada therapy, bukan intertain. Dan tayangan ini memberi citra buruk ke masyarakat tentang hypnotis. Hipnotis itu digunakan misalnya untuk orang tua yang sering ringan tangan kepada anaknya dan dia berhenti setelah beberapa kali therapy, atau orang yang ingin berhenti merokok, dia akan sembuh dengan tiga sampai kali therapy.

Pandangan saya yang dipersoalkan itu bukan hypnotherapinya. Tapi kontennya, misalnya tentang menceritakan keaiban orang lain. Dengan dia bisa begitu terbuka menceritakan semuanya. Itu menurut saya tidak mendidik.

Apakah hypnotis tidak layak ditayangkan?


Seperti saya katakan, asal kontennya tidak memberi banyak mudarat bagi penonton sah-sah saja itu dilakukan. Saya kasih contoh, dulu tayangan hypnotis Rommy Rafael, saya melihat di situ masih banyak unsur mendidiknya.

Di situ ada unsur enlighting (pencerahan). Ada “wow factor”, seperti orang terkagum-kagum dan bilang woow. Atau “Aha expretion” yang orang bisa bilang “ooh” seperti itu.

Dalam tayangan itu, diceritakan banyak cara-cara forensik investigation yang bisa dilogikakan. Misalnya anak kembar yang satu ditusuk kulitnya pakai jarum. Saudara kembar akan merasakan sakit. Hal-hal seperti itu kan bisa diterima oleh masyarakat.

Bedanya dengan tayangan “Uya Memang Kuya”?


Saya pernah berusaha mengingatkan beliau. Tapi dia memang bukan bagian dari anggota kita. Dalam tayangan (“Uya Memang Kuya”) itu saya melihat lebih banyak penipuan dan tidak sesuai dengan yang dipelajari dalam forensic idiomotorik misalnya, kalau orang dihipnotis itu enggak ada yang menjawab cepat.

Artinya Anda sepakat kalau tayangan ini diharamkan?


Ya. Saya setuju karena banyak mudaratnya. Kontennya seperti ada rekayasa.

Saran Anda untuk penggunakan ilmu hypnotherapy ini?


Untuk generasi mendatang saya harapkan mengggunakan konsep study hypnotherapy yang sebenarnya, misalnya shock induction. Contoh ada gemar judi bisa therapi dengan cara ini, kalau therapinya berhasil dia bisa muntah-muntah dengan hanya mencium bau kartunya saja.

Atau bisa juga menggunakannya konsep for give therapy. Misalnya untuk korban perkosaan. Ini akan memberikan kepercayaan diri yang kuat untuk menghadapai masa depan. dia tidak akan terus mengurung diri dan tertutup dengan orang lain.  
 
 okezone.com

0 komentar:

Post a Comment

Coment dengan bahasa yang baik dan sopan yah, jangan lupa kirimkan kritik dan saran-nya, terima kasih...

**Salam Blogger**

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons