Tuesday, February 1, 2011

Galangan Kapal VOC Berusia Ratusan Tahun

Detail Berita
(foto: docstock.co.cc)
Penjajahan Belanda selama beberapa abad di Tanah Air menyisakan banyak jejak. Di antaranya adalah galangan kalan tempat bersandarnya kapal VOC (Verenidge Oost Indische Compagnie).

Terletak di Jalan Kakap No. 1 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara merupakan salah satu tempat wisata bersejarah di wilayah Utara Kota Jakarta.

Di kawasan ini yang diberi nama Pasar Ikan menjadi pusat perdagangan utama di Asia. Bahkan ada yang menyebutkan hampir selama dua abad wilayah ini merupakan urat nadi suatu jaringan niaga, yang terbentang dari Pulau Decima di Nagasaki (Japan) sampai Cape Town (Afrika Selatan) dan dari Ternate sampai Bandar Surat di pantai Teluk Arab.

Galangan Kapal VOC merupakan salah satu unsur pendukung yang amat penting bagi jaringan niaga sedunia, yang berlangsung dengan memakai kapal-kapal layar. Kapal-kapal berukuran besar dan kecil ini bongkar muat di galangan itu. Dan berlayar mengarungi lautan Pasifik, Hindia serta Atlantik dan singgah di berbagai pelabuhan antara Amsterdam dan Nagasaki, antara Hormuz (Pesia) dan Pulau Banda.

Luas areal sekarang hanya sekitar 2.000 meter persegi. Usia galangan kapal yang dibangun di atas tanah urukan ini lebih tua dari Museum Bahari. Bahkan ketika galangan kapal ini beroperasi di tempat museum bahari berdiri tadinya masih rawa-rawa dan empang.

Galangan kapal VOC tadinya merupakan tempat untuk memperbaiki kapal-kapal besar yang berbulan-bulan lamanya berlayar tetapi juga untuk membuat kapal-kapal kecil. Berbagai golongan bekerja di galangan ini seperti pegawai administrasi dan pembukuan, serta pembuat peta, kompas dan jam pasir.

Mereka bekerja dan sebagian tinggal di gedung utama bersama dengan pejabat tertinggi di kompleks itu, yaklioni equipagemeester atau commandeur,. Lalu ada tukang kayu yang khusus membuat dan memperbaiki kapal serta tukang-tukang lainnya, termasuk terdapat diantaranya para budak belian. Mereka dipaksa bekerja keras, diberi makan jelek, dianiaya dan dihukum berat karena kesalahan atau masalah sepele.

Gedung galangan kapal yang berlantai dua itu kini tak lebih dari sebuah tempat bersejarah. Untuk melestarikan gedung bersejarah ini kini dikelola oleh swasta yaitu PT Sunda Kelapa Lestari dan sempat direnovasi pada tahun 1997 sampai 1999.

Di galangan kapal yang belakangan disewakan untuk kegiatan pesta perkawinan, pameran dan lain-lain itu terdapat galeri lukisan seta ada juga peti emas yag dsebut sebut tempat penyimpanan barang-barang berharga ukurannya 1 M X 1,2 meter. Di saat-saat libur cukup banyak pelancong dari Belanda yang sekedar untuk mengenang sejarah bangunan yang didirikan oleh leluhurnya.
(uky)okezone

0 komentar:

Post a Comment

Coment dengan bahasa yang baik dan sopan yah, jangan lupa kirimkan kritik dan saran-nya, terima kasih...

**Salam Blogger**

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons