Artwork hiasi rumah lebih menarik. (Foto: Corrbis)
Artwork memang memiliki sejuta makna bagi orang yang mengerti akan karya seni itu. Layaknya badan manusia yang apabila diberi perhiasan, tentu bakal mempercantik tubuh tersebut. Artwork pun demikian. Elemen interior ini bisa menjadi perhiasan yang mampu mempercantik rumah.
Arsitek Andry Hermawan mengatakan, artwork adalah benda hasil buatan manusia yang memiliki nilai seni dengan satu filosofi, yakni sebagai simbol terhadap nilai, konsep, atau makna yang diangkat.
“Maka itu, untuk membedakan antara artwork dan aksesori lain di dalam rumah, lihatlah dari filosofinya. Sementara, aksesori sifatnya lebih pada elemen komplementer saja,” kata Andry.
Hal serupa dikatakan arsitek Bambang Eryudhawan. Menurut dia, artwork bukanlah barang biasa. Benda ini merupakan karya seni. Jadi, artinya pasti indah dan bagus, syukur-syukur memiliki makna. Bermakna di sini bisa karena tempat, kenang-kenangan setelah pergi dari luar negeri, atau karya dari seniman, contohnya patung, lukisan, dan ukiran.
“Artwork bisa berupa barang antik, patung, dan guci. Batasannya dengan aksesori yang lain, artwork makna kakunya bisa berupa karya seniman, bukan buatan tukang. Walaupun sebenarnya ada yang mirip dengan karya di pinggir jalan, itu namanya bukan artwork. Makanya, perlu pengetahuan dari si pembeli atau si pengguna akan sebuah karya seni, di samping yang membuatnya orang ternama,” ungkap Bambang.
Ambil contoh, Bambang menyebutkan, lukisan karya Raden Saleh. Itu bisa dibilang artwork. Karya tersebut dibuat dengan bahan yang baik, dibuat sungguh-sungguh, dan secara universal bisa dikatakan estetis dan memiliki makna. “Sebab keindahan itu dua pihak, yakni bendanya dan penikmatnya,” kata Bambang.
Kendati artwork mampu mempercantik interior rumah, tetap saja bisa tidak sedap dipandang bila dalam pengaplikasiannya terkesan asal-asalan.
“Yang salah itu terkadang si penghuni sudah tahu benda seni, misalkan guci, tapi digabung dengan guci-guci biasa. Tentu nilainya akan berkurang. Itu karena penggunanya memang tidak mengerti,” kata Bambang.
Untuk itu, Bambang menyarankan, sebaiknya artwork dibuat berdiri sendiri. “Artinya, benda seni itu kan istimewa sehingga jangan dicampur dengan benda yang tidak istimewa,” kata Bambang. Paling tidak, letaknya dibuat sedikit jauh dari objek lain atau elemen interior yang ada di ruangan itu supaya terlihat lebih istimewa.
“Namanya juga sebuah karya seni, sebaiknya benda tersebut stand alone. Apalagi kalau karya seni itu buatan orang ternama. Tentu akan memberi nilai tambah bagi penggunanya,” imbuh Bambang.
Selain itu, pastikan letak artwork cukup terang untuk bisa diapresiasi sebagai sebuah karya seni. “Apa artinya wanita cantik jika hanya bisa dilihat di tempat yang gelap? Artinya, benda itu bisa dilihat dengan jelas supaya pesan keindahan itu bisa tercapai dan diterima oleh setiap orang yang melihatnya. Misalkan, benda seni disimpan di lemari atau dibungkus plastik supaya tidak kotor, ya buat apa? Artinya, kalau kotor ya dibersihkan. Walaupun rusak, paling rusaknya rusak alami karena benda itu kan tidak ada yang abadi,” tutur Bambang.
Maksud contoh tersebut, lanjut Bambang, kalau memang itu benda seni, letakkanlah sesuai tempatnya. Orang akan menganggap benda seni itu biasa karena penggunanya pun meletakkannya secara asal. Bila khawatir rusak atau kotor, lalu disimpan di lemari atau dibungkus, yang melihat juga akan bingung plus heran.
Hal serupa dikatakan Andry. Dia mengatakan, artwork sebenarnya membutuhkan penataan yang khusus. Sebab, komposisi sebuah artwork dapat menciptakan citra yang berbeda-beda, dalam arti dinamis, baik secara objek maupun visual.
Contoh, sebuah artwork bisa dikombinasikan secara visual. Caranya dengan penempatan dua artwork yang berada dalam satu garis. Dengan begitu, bisa menciptakan suatu citra fantastis. Tentu bila didukung dengan efek reflect dan lighting sehingga memberikan efek dinamis pada artwork tersebut.
Arsitek dari PT Mandiri Eka Abadi itu menambahkan, selain memerlukan penataan yang khusus, dalam mengaplikasikan artwork, yang juga penting diperhatikan adalah dimensi ruang, komposisi, dan proporsinya terhadap ruang dan elemen sekitar.
“Komposisi untuk artwork dengan jumlah yang lebih dari satu sebaiknya dikombinasikan peletakannya,” saran Andry.
Selain itu, material dan warna yang dipakai, apakah bakal diaplikasikan pada interior atau eksterior? Semua bergantung pada material artwork itu sendiri. Bila untuk eksterior, tentu harus diperhatikan apakah materialnya tahan terhadap perubahan cuaca atau tidak? Lebih dari itu, perawatannya juga mesti tepat dan rutin.
(SINDO//tty)okezone
0 komentar:
Post a Comment
Coment dengan bahasa yang baik dan sopan yah, jangan lupa kirimkan kritik dan saran-nya, terima kasih...
**Salam Blogger**