Sunday, January 30, 2011

Fantasi Seks, Normalkah?

Headline


Hampir semua orang pernah melakukan fantasi seksual. Fantasi bisa bersifat jinak seperti membayangkan berciuman atau berpelukan dengan pasangan, tapi bisa juga yang berbau 'hardcore' atau yang ekstrem.

Apakah itu disukai atau dibenci, fantasi seksual bagaimana pun mampu membangkitkan gairah dan terkadang membuat malu. Di Amerika yang dikenal masyarakatnya bebas dan terbuka, masih banyak yang merasa risih ketika menyinggung aspek paling pribadi dalam kehidupan seksual mereka.

Apakah kebiasaan membayangkan hal-hal erotis ini akan menimbulkan rasa bersalah ? Atau apakah fantasi seksual ini akan berakibat buruk atau justu memberi manfaat pada kehidupan seks Anda?

Konsultan seks Yvonne K. Fulbright, menjelaskan bahwa fantasi adalah hal wajar dan dapat dimanfaatkan memperbaiki kehidupan seksual Anda. Bahkan lebih asyik.

"Para konsultan dan terapis seks juga penikmat fantasi seksual," ungkap Fulbright yang juga menulis buku terkenal seperti Touch Me There! A Hands-On Guide to Your Orgasmic Hot Spots.

Untuk lebih jelasnya, ada beberapa manfaat fantasi seks yang dipaparkan Fullbrignt:

- Fantasi erotis dapat menggantikan seks ketika Anda benar-benar tak bisa melakukan seks dengan pasangan.
- Fantasi dapat membawa Anda membayangkan seks yang lebih aman.
- Anda dapat berfantasi di mana saja dan kapan saja.
- Fantasi akan menyediakan sarana bagi Anda untuk bereksplorasi saat berhubungan seks.
- Selain itu, dalam menciptakan visualisasi yang Anda bangkitkan, berfantasi akan membuat Anda menjadi terangsang dan mencapai orgasme.
"Di saat sendirian atau bersama pasangan, ini normal, perangsangan mental yang sehat dapat menambah pengalaman serta kepuasan seksual Anda," papar Fullbright.

Kesimpulannya, berfantasi tidak akan menimbulkan akibat buruk, meskipun Anda sering melakukannya.

Di samping itu belum ada bukti ilmiah yang menyatakan berfantasi dapat menimbulkan akibat buruk, baik secara fisik maupun psikis, namun, sebaiknya hindari fantasi untuk bermasturbasi secara tergesa-gesa supaya segera mencapai ejakulasi.

Ini dikhawatirkan akan menyebabkan ejakulasi dini kelak. Bila sampai mengalami ejakulasi dini, keadaan ini dapat mengganggu keharmonisan kehidupan seksual dengan pasangan. [mor] [inilah.com]

0 komentar:

Post a Comment

Coment dengan bahasa yang baik dan sopan yah, jangan lupa kirimkan kritik dan saran-nya, terima kasih...

**Salam Blogger**

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons